Aku datang membawa semua rasa yang menyesakkan dada dan membawa beban di pundakku. Aku datang dengan semua rasa itu, namun aku kembali membawa hadiah terindah yang kamu berikan padaku. Sungguh, hingga saat ini aku masih belum paham dan mengerti tentang semua skenario "kalian" di dalam hidupku ini. Aku hanya berharap akan dibekali ketenangan, kedamaian, dan kekuatan untuk memikul serta menghadapi semua realita yang sedang terjadi. Namun, siapa sangka? Ternyata "kalian" memberikan hadiah ulang tahun untukku hari itu.
Kamu menghadirkan "dia" hari itu, tanpa aku rencanakan, tanpa aku harapkan, tanpa aku duga bahwa hal itu bisa terjadi. Aku bahagia. Sungguh. Melihatnya dari kejauhan saja aku sudah bahagia, tapi "kalian" mengizinkanku untuk bertemu dengannya, dan menatap matanya. Hadiah apa ini yang "kalian" suguhkan untukku?
Selain itu, "kalian" menggantikan semua rasa sesakku dengan ketenangan dan kedamaian batin yang luar biasa besarnya. Malam itu, aku tidur nyenyak tanpa bermimpi apapun. Meski aku terbangun karena keriuhan orang lain yang menikmati waktunya dengan cara seberisik itu. Namun, itu tidur yang nyaman untukku setelah sekian lama.
"Kalian" selalu berhasil membuatku terkejut dengan semua skenario yang terjadi. Terima kasih atas kesempatannya, atas keterkejutannya, atas ketenangan, kedamaian, kesejukan, keindahan, dan lainnya. Aku benar-benar berterima kasih. "Kalian" selalu memberikan yang aku butuhkan di saat yang tepat dan selalu memberikan aku kenangan indah saat berkunjung kesana.
Aku pasti kembali dan semoga yang ku bawa nanti adalah cerita baik yang terjadi dalam hidupku.
Teruntuk "dia", kamu adalah hadiah terindah dan termanis dalam cerita hidupku. Terima kasih selalu mengulurkan tangan di waktu yang tepat. Semoga waktu mempertemukan kita kembali.
Terima kasih.
S.y./14072022
Komentar
Posting Komentar