Tanaman Lempeni: Manfaat Buah, Daun, dan Khasiat Alaminya

Hola, Selamat Sore ya. . .!!! 

Tak terasa sudah hampir sebulan lamanya nih aku belum ada lanjut menulis disini. Harap maklum, akhir-akhir ini aku sering sakit. Syukurnya saat ini kondisi sudah membaik ya HE HE

Jadi, singkat saja, langsung ke topik utama. Kali ini aku akan menulis kembali tentang tanaman yang ada di kebun kecilnya ManNyoman Corner alias rumahku yaitu tentang tanaman rimbun dengan buah mungilnya, yaitu si Lempeni.

Sebelumnya, pernah dengar tentang buah Lempeni atau tanamannya kah?

Mungkin anak-anak zaman now atau tidak semua orang familiar dengan namanya. Tapi bagi masyarakat di pedesaan atau yang tinggalnya masih dekat dengan alam, Lempeni bukan pohon asing. Lempeni bisa tumbuh tinggi dengan pohon yang kokoh, daunnya rimbun, dan diam-diam ternyata menyimpan banyak khasiat yang sering terlupakan lho.

Lempeni (Ardisia elliptica)

Karakteristik dan Habitat Tanaman Lempeni

Lempeni (Ardisia elliptica), si semak tropis dari keluarga Primulaceae, tumbuh hingga sekitar 3–5 m. Daunnya hijau tua, mengkilap, dan bunganya muncul berkelompok di ketiak daun. Saat buahnya matang, kamu akan melihat kerumunan buah kecil yang beberapa kali berubah warna—menarik tapi misterius. 

Tanaman ini tersebar luas di berbagai Negara Tropis seperti Asia Tenggara - India Selatan, Sri Lanka hingga Kepulauan Nicobar, Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Nugini. Lempeni sering ditanam sebagai tanaman hias dan mampu tumbuh dengan cepat. 

Tanaman ini juga tidak memamerkan bunga mencolok atau aroma wangi seperti tanaman hias lainnya, tapi justru itu yang membuatnya menarik—sederhana, tapi berguna.


Buah Lempeni: Gimana Cita Rasa dan Khasiatnya?

Nah, salah satu bagian menarik dari tanaman ini adalah buahnya. Buah Lempeni berbentuk kecil, bulat, dan ukurannya sekitar 6 mm, tersusun seperti anggur kecil. Saat mentah berwarna hijau, setelah matang berubah merah, lalu ungu tua kehitaman. Daging buahnya putih, rasanya manis agak asam dengan sedikit rasa pahit, dan mengeluarkan noda ungu tua di jari saat dikupas. 

By the way, buah Lempeni yang matang dan berwarna hitam ini dapat dikonsumsi langsung. Kalau mau lebih effort, bisa dicampur juga dalam jus, smoothie, salad atau camilan sehat lainnya, intinya tergantung selera dan kreatifitas masing-masing ya. Kalau aku lebih sering dikonsumsi langsung saja. 

Buah Lempeni ini nggak cuma unyu, cantik, tapi juga menyimpan banyak nutrisi sebagai berikut :

  • Antioksidan & Anti-Inflamasi : buah ini ternyata kaya akan vitamin C, E, quercetin, tanin, dan flavonoid—membantu menetralisir radikal bebas dan mengurangi inflamasi.
  • Meningkatkan Sistem Imun : vitamin C dan antioksidan lainnya melancarkan imun tubuh—pas banget buat yang rentan sakit.
  • Deteksi dan Pencegahan Infeksi serta Diare : ekstraknya mampu menekan pertumbuhan bakteri patogen seperti Salmonella typhimurium dan Streptococcus mutans, bahkan ada bukti manfaat untuk diare.
  • Menjaga Kesehatan Jantung dan Kolesterol : serat dalam buahnya mampu membantu menurunkan kolesterol serta tekanan darah, mendukung kesehatan jantung secara menyeluruh.
  • Sumber Serat dan Mineral Alami : mengandung serat, kalium, magnesium—bagus untuk pencernaan, metabolisme, dan energi harian.
Wajib diingat ya!!!

  • Konsumsi buah Lempeni harus dalam jumlah wajar ya, jika terlalu banyak mungkin dapat membuat perut sensitif seperti diare.
  • Dan jika memiliki kondisi medis tertentu, misal penderita alergi atau sedang hamil, sebaiknya konsultasi dengan dokter dulu ya.


Manfaat Lempeni dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut beberapa manfaat dari tanaman yang tampak sederhana, tapi berguna ini :

1. Obat Alami dari Daun : daunnya ternyata bisa direbus untuk mengobati demam, gangguan lambung, atau sebagai peluruh keringat. Kulit batang pohonnya juga terkadang dimanfaatkan untuk mengatasi nyeri otot atau pegal-pegal. 

2. Pohon Peneduh yang Bermanfaat : tanaman ini juga berperan penting dalam menjaga lingkungan lho. Bagaimana tidak? Tajuknya yang rimbun menjadikannya sebagai tanaman peneduh alami di halaman rumah atau lahan terbuka lainnya. Akar tanamannya juga membantu menahan tanah agar tidak mudah longsor, terutama di daerah perbukitan atau area yang curam.

3. Pendidikan Ekologis dan Konservasi : di era modern saat ini, seringnya kita lupa menghargai atau memperhatikan tanaman/pohon lokal. Padahal, mengenal dan melestarikan tanaman seperti Lempeni ini bisa menjadi bagian dari pendidikan ekologis yang menyenangkan lho. Mengajak anak-anak menanam atau merawat tanaman ini bisa menjadi langkah kecil untuk mencintai tanaman/pohon lokal kem(Bali).

4. Menghidupkan Kembali Pengetahuan Lama : mungkin kita tidak akan menemukan tanaman atau buah Lempeni dijual di pusat-pusat perbelanjaan atau jadi tren tanaman hias di media sosial. Tetapi justru disanalah letak keistimewaannya. Kenapa? Karena tanaman Lempeni bukan sekadar tanaman biasa, tetapi ia adalah warisan hidup dari tradisi lokal yang penuh arti dan penuh kenangan. 

Petik buah Lempeni
Jadi, itulah sekilas info tentang tanaman Lempeni ini ya.

Kalau aku memang suka nyemilin buahnya di rumah. Sekalinya mereka berbuah, langsung banyak  cuma matangnya tidak sekaligus gitu. Kalau kamu bagaimana? Dulu pernah makan jugakah? atau malah punya juga nih tanamannya di rumah? 





Daftar Pustaka

Sari, R. N., & Fitriana, N. (2021). Potensi Tumbuhan Lempeni sebagai Obat Herbal Tradisional. Jurnal Tanaman Obat Indonesia, 8(2), 45–52.

Badan Litbang Pertanian. (2020). Katalog Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Kementerian Pertanian RI.

Widyastuti, L. (2019). Biodiversitas Flora Lokal di Hutan Tropis Indonesia. Yogyakarta: UGM Press.

BRIN & riset lokal: sifat antioksidan dan antibakteri buah/lempeni

Nutrisi buah: vitamin C/E, kalium, magnesium, serat

Komentar